Minggu, 14 Februari 2016

Cara Membuat Routing Statis dengan Mikrotik

Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan IP address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik IP segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge 

 A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B
 Gambar.1 : topologi jaringan dan IP address yang akan digunakan



Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :




Untuk Router A

Jika menggunakan Command line :
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2  


Untuk Router B

Jika menggunakan Command line :

ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3 
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 

Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.


Untuk Router A


Jika menggunakan Command line :
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

Untuk Router B

Jika menggunakan Command line :

ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1 



B.  LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B




Gambar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
 
  


a.    Konfigurasi untuk wireless Router A



Jika menggunakan Command line :

interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge 
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123
b. Konfigurasi untuk Wireless Router  B

        
Jika menggunakan Command line :

        interface wireless enable wlan1
        interface wireless set mode=station 
        interface wireless set band=2ghz-b/g
        interface wireless set ssid=tes123
Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut :  


Memasang Ip address pada router A

Jika menggunakan Command line :

ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1 



Memasang Ip address pada router B

Jika menggunakan Command line :

ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2  
ip address dd address=172.16.2.2/24  interface=wlan1 

Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
 

Router A


Jika menggunakan Command line :
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2 
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2 


Router B

Jika menggunakan Command line :

ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1 
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1


0 komentar:

Posting Komentar